Saturday, February 9, 2019

Laporan VII Praktek Audio Radio " Blok Penerima AM dan FM "

Laporan VII
Praktek Audio Radio
“ Blok Penerima AM dan FM “


Oleh :
Nama              : Etika Harukma Putri
Nim                  : 1206219
Prodi               : Pendidikan Teknik Elektronika

Teknik Elektronika
Universitas Negeri Padang
2014

  1. Tujuan
  1. Dapat mengetahui blok rangkaian dan fungsi dari bagian penerima radio FM dan AM.
  2. Dapat mengetahui krakteristik kerja rangkain penerima FM dan AM.
  3. Dapat melihat besaran bentuk sinyal dari masing-masing bagian pada penerima FM.
  1. Alat dan Bahan
  1. Trainer penerima FM
  2.  Osiloskop
  3. RFG  
  4. Mulitimeter
  5. Toolset
  6. Kabel Listrik

3.       Teori pendukung

Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal sebagai FM dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita gunakan sehari­ hari untuk berbicara dengan rekan­-rekan misalnya dengan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan modulasi FM.
Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang suara kita.Sedangkan dengan modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan menumpang pada gelombang pembawa dan mengubah­ubah frekuensi gelombang pembawa seirama dengan getaran audio kita.Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AM, gelombang audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita menumpang secara longitudinal.
Transversal ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah getarannya sama dengan arah perambatannya. Perangkat transceiver yang banyak terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan sekarang ini menggunakan dua macam modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM dan pesawat-­pesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran, menggunakan modulasi FM.

Pesawat pemancar sederhana terdiri atas suatu osilator pembangkit getaran radio dan getaran ini setelah ditumpangi dengan getaran suara kita, dalam teknik radio disebut dimodulir, kemudian oleh antena diubah menjadi gelombang radio dan dipancarkan. Seperti kita ketahui bahwa gelombang suara kita tidak dapat mencapai jarak yang jauh walaupun tenaganya sudah cukup besar, sedangkan gelombang radio dengan tenaga yang relatif kecil dapat mencapai jarak ribuan kilometer. Agar suara kita dapat mencapai jarak yang jauh, maka suara kita ditumpangkan pada gelombang radio hasil dari pembangkit getaran radio, yang disebut gelombang pembawa atau carrier dan gelombang pembawa tadi akan mengantarkan suara kita ke tempat yang jauh. Di tempat jauh tadi, gelombang radio yang terpancar diterima oleh antena lawan bicara kita. Oleh antenanya, gelombang radio tadi, yang berupa gelombang elektromagnetik diubah menjadi getaran listrik dan masuk ke receiver. Dalam receiver pesawat lawan bicara kita, getaran carriernya kemudian dibuang dan getaran suara kita ditampung kemudian dimunculkan melalui speaker. Dengan teknik modilasi inilah dimungkinkan suatu getaran audio mencapai jarak jangkau yang jauh.  Getaran suara kita masuk ke transmitter melalui mikrophone, output mikrophone tadi seringkali perlu diperkuat terlebih dahulu dengan suatu audio amplifier ialah yang disebut microphone pre­amplifier agar dapat ditumpangkan pada carrier oleh modulator.
Untuk menambah daya pancar suatu transmitter, getaran hasil osilator tadi sebelum dipancarkan diperkuat terlebih dahulu dengan suatu radio frequncy amplifier. Penguatan dapat dilakukan sekali dan bisa juga dilakukan lebih dari satu kali. Pemancar yang tidak diperkuat disebut pemancar satu tingkat dan yang diperkuat satu kali dinamakan dua tingkat dan seterusnya. Pada umumnya untuk mencapai daya pancar 100 Watt diperlukan penguatan 3 kali, penguat pertama disebut pre­driver, penguat berikutnya disebut driver dan penguat akhir disebut final.








1.       Radio AM
a.       Prinsip kerja Pemancar radio AM


1. Sinyal input
Sinyal input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat pengubah mekanik menjadi getaran-getaran listrik..

2.     Penguat audio
Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo tegangan sinyalnya, sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang kuat. Bagian penguat bisa berupa audio amplifier atau hanya preamp dengan penguat akhirnya.

3.    Rangkaian osilator
Rangkaian osilator ialah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi menghasilkan getaran tinggi. Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini tinggi karena kalau rendah, getaran listrik ini tidak akan memancar jauh. Osilator yang biasa digunakan pada pemancar adalah osilator RF.

4.    Penguat penyangga (Buffer)
Penyangga berfungsi untuk menyekat osilator RF dengan penguat daya, sehingga frekuensi osilator tetap. Selain itu, bagian ini menguatkan juga amplitudo sinyal RF.

5.    Modulator
Modulator adalah bagian yang merupakan sinyal audio/sinyal informasi dengan sinyal carrier. Pada pemancar AM, amplitudo sinyal pembawa dibuat berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi.

6.    Penguat daya
Penguat daya bertugas menguatkan sinyal termodulsi sebelum dikirimkam ke bagian antena untuk dipancarkan. Jenis penguat yang digunakan ialah penguat daya kelas C. penguat daya kelas C diplih karena kemampuannya menguatkan frekuensi radio (diatas 20KHz). Transistor yang digunakan pada penguat ini adalah transistor daya RF, yang mempunyai karakteristik daya keluaran berkisar antara 1 sampai 75 watt.

7.    Power supply
Power supply merupakan sumber tenaga bagi rangkaian pemancar untuk beroperasi. Pada pemancar diperlukan power supply dengan tingkat ripple DC yang rendah. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi dengung.

8.    Antena
Antena dalam sebuah pemancar merupakan ujung tombak penyampaian sinyal radio pemancar ke penerima. Jika antena yang digunakan pada suatu pemancar tidak memenuhi spesifikasi yang sesuai, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Selain jangkauan menjadi tidak menentu juga kemungkinan kerusakan pada rangkaian pemancar akibat tegangan balik dari antena. Saat ini banyak digunakan antena batang misalnya pada pesawat radio transistor, pesawat penerima radio mobil, Walky Talky, Handy Talky dan sebagainya. 

Cara kerja rangkaian pemancar AM :
Untuk pemancar AM ini berdaya lumayan besar,menggunakan penala ceramic resonator 3,587 mhz,dan dijual juga filter resonator dengan nilai 5,5 mhz,7,7 mhz dan 10,7 mhz.Jarak jangkauan pemancar ini kira-kira 2-4 km. prinsip kerja rangkaian ini adalah:filter resonator/ceramic filter membangkitkan frekuensi sebesar nilai dari filter resonator tsb. frekuensi ini diperkuat oleh transisitor t1.frekuensi ini bisa berubah sehingga dpperlukan c7 sebagai pengatur/penempatan. sinyal suara ditumpangkan lewat audio transformer.frekuensi yang terbangkitkan oleh filter resonator dan t1 diumpankan kepenguat selanjutnya untuk diperkuat sehingga mencapai daya yang diinginkan untuk dioper ke antena. t2 sebagai bufer dan t3 sebagai final power amp


b.      Prinsip kerja penerima Radio AM
Radio ini dinamakan AM karena yang dimodulasi adalah Amplitudonya (Amplitudo Modulasi). Pemerima Radio AM yaitu radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio FM, sementara kita hanya mempunyai pemerima radio AM, tentunya tidak bisa. Radio komunikasi am merupakan radio jenis komunikasi yang bekerja pada spectrum frekuensi high Frekuensi (HF) 3-30 MHz dan jenis modulasi amplitude (AM). Pada pemancar sinyal informasi ditumpangkan pada sinyal pembawa yang lebih tinggi frekuensinya dari frekuensi informasi dengan teknik modulasi AM, dan sinyal hasil modulasi diperkuat dan dipancarkan keudara oleh antenna menjadi gelombang elektromagnetik.
Pada penerima am berfungsi sebaliknya, gelombang elektromagnetik diudara diterima oleh antenna penerima, dipilih kanal oleh bagian penala dan dimodulasikan kembali sehingga hasil sinyal audio saja yang akan diteruskan dan diperkuat sehingga dapat didengar oleh telinga manusia melalui loadspeaker.
  • Ciri-ciri Radio AM adalah :
  1. Daya jangkauan gelombangnya jauh/ luas
  2. Suaranya kurang jernih
  3. Menggunakan gelombang langit
  4. Bisa terganggu oleh cuaca

  • Penguat
    RF

    Penguat Audio

    Mixer

    Penguat
    IF

    Detektor

    OSC
    Blok diagram penerima  AM







  • Fungsi Masing-masing Blok Penerima AM
  1. Antena sebagai penangkap getaran/sinyal gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar radio yang membawa dan berisikan informasi  yang dipancarkan oleh pemancar..
  2. Penguat RF berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.
  3. Mixer (pencampur) berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal, sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
  4. Osilator Lokal (Local Osc.) membangkitkan gelombang listrik kontinyu dengan frekuensi tertentu. Frekuensi oscillator lokal untuk FM berkisar dari 98,7 MHz – 118,7 MHz karena Band Width untuk spektrum frekuensi FM Broadcasting (88 MHz – 108 MHz) + Frekuensi IF FM 10,7 MHz.
  5. Penguat IF digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.
  6. Detektor digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor  memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).
  7. Penguat AF digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.
  8. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
a.       Radio FM

a.      Prinsip kerja pemancar Radio FM
Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM. Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:
a. FM exciter mengubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
b. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage
c.  Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antenna
d.  Catu daya (power supply) mengubah input power dari sumber AC menjadi   tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
e.  Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yangdiinginkan
f.    RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan  dari output pemancar
g. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena

b.      Prinsip kerja penerima Radio FM
Radio ini dinamakan FM karena yang dimodulasi adalah Frekuensinya (Frequency Modulation). Pemerima Radio FM yaitu radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar FM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio AM, sementara kita hanya mempunyai pemerima radio FM, tentunya tidak bisa.
  • Ciri-ciri Radio FM adalah :
  1. Daya jangkauan gelombangnya pendek/ sempit
  2. Suaranya sangat jernih
  3. Menggunakan gelombang langsung atau gelombang bumi
  4. tidak terganggu oleh cuaca
Selain itu adapun keunggulan lain dari  FM adalah :
  • Lebih tahan noise
  • Bandwith yang Lebih Lebar
  • Fidelitas Tinggi
  • Transmisi Stereo
  • Hak komunikasi Tambahan 






                                               Blok diagram penerima FM mono


OSC

Penguat
RF

Penguat Audio

Mixer



jh

Penguat
IF

De-
Emphasis

AFC

Detektor
FM

Limiter
 






Fungsi masing blok penerima FM
  1. Antena berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang berasal dari antena pemancar.
  2. Penguat RF berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok Mixer (pencampur).
  3. OSC (Osilator Lokal) berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.
  4. Mixer (pencampur)  Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
  5. Penguat IF digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.
  6. Limiter (pembatas)  berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).
  7. Detektor FM digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
  8. De-emphasis berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar.
  9. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi untuk mengatur frekuensi osilator local secara Otomatis agar tetap stabil.
  10. Dekoder Stereo digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat AF (FM Stereo).
  11. Penguat Audio digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.
  12. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Berikut Cara Kerja Radio FM dan Skema Blok dari sebuah radio penerima FM stereo superheterodyne dengan penguat RF tertala :
Blok Diagram Radio FM
  • Cara Kerja Radio FM :
Rangkaian tingkat penguat RF dan osilator lokal pada radio penerima FM ditala oleh sebuah kapasitor variabel 3 kolom satu poros. Pada Radio penerima FM komersial, digunakan bakuan :
Dengan demikian, frekuensi osilator lokal dapat diubah dari 98,7 MHz sampai 118,7 MHz, sehingga dari Pencampur menghasilkan suatu frekuensi IF 10,7 MHz. Bagian Penguat IF terdiri dari beberapa tingkat dengan gain tinggi dimana satu atau beberapa darinya adalah pembatas amplitudo yang biasanya diatur agar mempunyai suatu ambang permukaan kira-kira 1 mV pada input tingkat pembatas. Seluruh tingkat di tala sedemikian rupa dengan frekuensi tengah 10,7 MHz dengan bandwidth 150 kHz.
Diskriminator yang umum digunakan adalah detektor Reaktif(Quadratur Detector) atau yang lebih dikenal dengan Diskriminator Fasa yang bergantung juga pada hubungan frekuensi/sudut dari suatu rangkaian tala. Cara Kerja detektor radio FM jenis ini pada dasarnya merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya sebanding dengan beda antara frekuensi acuan dan frekuensi sinyal masuk. Kelebihan dari detektor ini adalah dalam hal rangkaian tala yang diperlukan yaitu hanya satu saja. AFC (Automatic Frequency Control). AFC pada Radio Penerima FM adalah untuk menstabilkan penerimaan. Cara kerja AFC pada radio FM adalah penerapan dari feedback negatif. Untuk ini diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan deviasi rata-rata dari frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah Bandpass IF penerima. Sinyal ini digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah dioda tala (Varaktor) pada rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Bandpass IF.
Pada pemancar FM, untuk mengantisipasi penurunan deviasi frekuensi pemancar akibat dari penurunan amplitudo sinyal modulasi pada frekuensi tinggi sinyal pemodulasi digunakan rangkaian pre-emphasis. Cara kerja rangkaian ini akan meningkatkan dengan 6 dB/Oktaf untuk frekuensi sinyal modulasi di atas 2,1 kHz. Penerapanpre-emphasis pada pemancar FM secara langsung juga mengakibatkan deviasi frekuensi FM akan lebih lebar pada nada-nada tinggi audio sinyal pemodulasi (treble). Akibatnya, pada radio penerima FM, kebisingan sinyal keluaran yang disebabkan oleh modulasi fasa meningkat langsung sebanding dengan frekuensi atau dengan 6 bB/Oktaf. Sebuah filter yang dinamakan jaringan De-emphasis akan memperlemah kebisingan dengan 6 dB/Oktaf, dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada sisi keluarannya. Rangkaian de-emphasis secara sederhana dapat diwujudkan oleh sebuah jaringan RC yang membentuk rangkaian LPF (Low Pass Filter) dengan frekuensi cut-off = 2,1 kHz.
Pengatur volume dan nada serta sebuah penguat audio digunakan untuk memperkuat daya sinyal tegangan keluaran dari rangkaian diskriminator fasa setelah melalui rangkaian de-emphasis. Cara kerja nya adalah dengan menguatkan arus dan tegangan sinyal audio dari taraf mili-Watt sedemikian hingga dapat menggetarkan membran Loudspeaaker. Penguat audio yang digunakan pada radio penerima FM adalah penguat audio yang memiliki jangkauan frekuensi minimal sampai dengan 15 kHz sesuai lebar bidang modulasi pemancar FM untuk mendapatkan karakteristik kualitas Hifi pada reproduksi audio (musik).
ng menggunakan bumi sebagai pentanahan.
  1. Langkah kerja
1.       Melengkapi peralatan dan bahan pratikum yang akan digunakan ,memeriksa terlebih dahulu peralatan dan memastikan dalam keadaan bekerja.
  1. Merakit dan menginstalasi trainer penerima FM dengan benar.
  1. Mencari salah satu siaran yang paling bersih.
  2. Melakukan pengukuran pada keluaran dari bagian tuner yang akan menghasilkan IF sebesar 10,7 KHz dan menggambarkan bentuk sinyal dan mencatat pada table.
  1. Melakukan pengukuran pada bagian keluaran IF Amplifier, membandingkan sinyal keluaran sinyal yang masuk pada bagian ini.Apa yang diperkuatkan dan berapa penguatan pada bagian ini. 
Sinyal input :

Sinyal output :
  1. Pada bagian FM Demodulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier dengan sinyal informasi  lakukan pengamatan dan gambarkan bentuk dari keluaran rangkaian ini
  2. Pada bagian terakhir melakukan pengukuran pada bagian audio, brerapa kali penguatan yang dilakukan pada bagian ini? Dan menggambarkan bentuk sinyal outputnya.
Sinyal output IF
Sinyal ouput audio :















5.       Evaluasi dan penugasan
  1. Pada system penerima stereo pada bagian mana terjadi pemisahan sinyal kanal suara stereo,apa nama bagiannya? Lakukan pengukuran untuk masing-masing kanal pada keluaran tersebut? Gambarkan bentuk kedua sinyal dari masing-masing bagian    
  2. Buatkan blok diagram penerima FM stereo sesuai dengan trainer anda?

  1. Apa fungsi rangkaian AFC pada penerima FM? Dan jelaskan prinsip kerjanya?
Rangkaian AFC (Automatic Frequency Control)   berfungsi mengontrol kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini dibutuhkan karena ketidak stabilan frekuensi lokal osilator menyebabkan penyimpangan penerimaan frekuensi pembawa.

  1. Kenapa pada penerima FM kualitas audio lebih bagus dibandingkan dengan penerima AM?
Karena FM menggunakan system stereo yang akan menghasilkan suara lebih bagus dibandingkan dengan system mono, Gelombang FM bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Selain itu, Saluran siaran FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM.
  1. Jika Δf pemancar FM sebesar 200 KHz, tentukan banyaknya kanal siaran dari stasiun pemancar pada spectrum frekuensi FM?

6.       Kesimpulan
·         Seperti yang telah diketahui bahwa sistem radio yang kita kenal ada dua macam, yaitu pemancar (transceiver) dan penerima (receiver). Pemancar digunakan untuk menampung dan mengolah segala informasi yang dibutuhkan (berupa musik, komunikasi dan lain-lain) untuk kemudian diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan dipancarkan keudara melalui sistem pemancar (antena). Penerima berfungsi untuk menerima gelombang yang dipancarkan oleh pemancar untuk kemudian memilih dan mengubahnya menjadi informasi yang dapat didengar sesuai dengan suara yang ditangkap oleh sistem penerima.Jadi gelombang radio adalah sebagai pembawa informasi dari pemancar ke penerima.
·         Gelombang radio Fm memiliki beberapa keunggulan disbanding dengan AM, misalnya  lebih tahan noise , Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis.




No comments:

Post a Comment