Laporan VII
Praktek Audio Radio
Oleh :
Nama : Etika
Harukma Putri
Nim :
1206219
Prodi :
Pendidikan Teknik Elektronika
Teknik Elektronika
Universitas Negeri Padang
2014
- Tujuan
- Dapat mengetahui
blok rangkaian dan fungsi dari bagian penerima radio FM dan AM.
- Dapat mengetahui
krakteristik kerja rangkain penerima FM dan AM.
- Dapat melihat
besaran bentuk sinyal dari masing-masing bagian pada penerima FM.
- Alat dan Bahan
- Trainer penerima FM
- Osiloskop
- RFG
- Mulitimeter
- Toolset
- Kabel Listrik
3.
Teori pendukung
Dalam
teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi
amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal
sebagai FM dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita
gunakan sehari hari untuk berbicara dengan rekan-rekan misalnya dengan pesawat
HF SSB menggunakan modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya
digunakan modulasi FM.
Pada
modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang
berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang
suara kita.Sedangkan dengan modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan
menumpang pada gelombang pembawa dan mengubahubah frekuensi gelombang pembawa
seirama dengan getaran audio kita.Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AM,
gelombang audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita
menumpang secara longitudinal.
Transversal
ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah
getarannya sama dengan arah perambatannya. Perangkat transceiver yang banyak
terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan sekarang ini menggunakan dua macam
modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM dan
pesawat-pesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran, menggunakan modulasi FM.
Pesawat
pemancar sederhana terdiri atas suatu osilator pembangkit getaran radio dan
getaran ini setelah ditumpangi dengan getaran suara kita, dalam teknik radio
disebut dimodulir, kemudian oleh antena diubah menjadi gelombang radio dan
dipancarkan. Seperti kita ketahui bahwa gelombang suara kita tidak dapat
mencapai jarak yang jauh walaupun tenaganya sudah cukup besar, sedangkan
gelombang radio dengan tenaga yang relatif kecil dapat mencapai jarak ribuan
kilometer. Agar suara kita dapat mencapai jarak yang jauh, maka suara kita ditumpangkan
pada gelombang radio hasil dari pembangkit getaran radio, yang disebut
gelombang pembawa atau carrier dan gelombang pembawa tadi akan mengantarkan
suara kita ke tempat yang jauh. Di tempat jauh tadi, gelombang radio yang
terpancar diterima oleh antena lawan bicara kita. Oleh antenanya, gelombang
radio tadi, yang berupa gelombang elektromagnetik diubah menjadi getaran
listrik dan masuk ke receiver. Dalam receiver pesawat lawan bicara kita,
getaran carriernya kemudian dibuang dan getaran suara kita ditampung kemudian
dimunculkan melalui speaker. Dengan teknik modilasi inilah dimungkinkan suatu
getaran audio mencapai jarak jangkau yang jauh.
Getaran suara kita masuk ke transmitter melalui mikrophone, output
mikrophone tadi seringkali perlu diperkuat terlebih dahulu dengan suatu audio
amplifier ialah yang disebut microphone preamplifier agar dapat ditumpangkan
pada carrier oleh modulator.
Untuk menambah daya pancar suatu transmitter, getaran hasil osilator tadi sebelum dipancarkan diperkuat terlebih dahulu dengan suatu radio frequncy amplifier. Penguatan dapat dilakukan sekali dan bisa juga dilakukan lebih dari satu kali. Pemancar yang tidak diperkuat disebut pemancar satu tingkat dan yang diperkuat satu kali dinamakan dua tingkat dan seterusnya. Pada umumnya untuk mencapai daya pancar 100 Watt diperlukan penguatan 3 kali, penguat pertama disebut predriver, penguat berikutnya disebut driver dan penguat akhir disebut final.
Untuk menambah daya pancar suatu transmitter, getaran hasil osilator tadi sebelum dipancarkan diperkuat terlebih dahulu dengan suatu radio frequncy amplifier. Penguatan dapat dilakukan sekali dan bisa juga dilakukan lebih dari satu kali. Pemancar yang tidak diperkuat disebut pemancar satu tingkat dan yang diperkuat satu kali dinamakan dua tingkat dan seterusnya. Pada umumnya untuk mencapai daya pancar 100 Watt diperlukan penguatan 3 kali, penguat pertama disebut predriver, penguat berikutnya disebut driver dan penguat akhir disebut final.
1.
Radio AM
a.
Prinsip kerja Pemancar radio AM
1. Sinyal input
Sinyal input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat pengubah mekanik menjadi getaran-getaran listrik..
2. Penguat audio
Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo tegangan sinyalnya, sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang kuat. Bagian penguat bisa berupa audio amplifier atau hanya preamp dengan penguat akhirnya.
3. Rangkaian osilator
Rangkaian osilator ialah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi menghasilkan getaran tinggi. Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini tinggi karena kalau rendah, getaran listrik ini tidak akan memancar jauh. Osilator yang biasa digunakan pada pemancar adalah osilator RF.
4. Penguat penyangga (Buffer)
Penyangga berfungsi untuk menyekat osilator RF dengan penguat daya, sehingga frekuensi osilator tetap. Selain itu, bagian ini menguatkan juga amplitudo sinyal RF.
5. Modulator
Modulator adalah bagian yang merupakan sinyal audio/sinyal informasi dengan sinyal carrier. Pada pemancar AM, amplitudo sinyal pembawa dibuat berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi.
6. Penguat daya
Penguat daya bertugas menguatkan sinyal termodulsi sebelum dikirimkam ke bagian antena untuk dipancarkan. Jenis penguat yang digunakan ialah penguat daya kelas C. penguat daya kelas C diplih karena kemampuannya menguatkan frekuensi radio (diatas 20KHz). Transistor yang digunakan pada penguat ini adalah transistor daya RF, yang mempunyai karakteristik daya keluaran berkisar antara 1 sampai 75 watt.
7. Power supply
Power supply merupakan sumber tenaga bagi rangkaian pemancar untuk beroperasi. Pada pemancar diperlukan power supply dengan tingkat ripple DC yang rendah. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi dengung.
8. Antena
Antena dalam sebuah pemancar merupakan ujung tombak penyampaian sinyal radio pemancar ke penerima. Jika antena yang digunakan pada suatu pemancar tidak memenuhi spesifikasi yang sesuai, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Selain jangkauan menjadi tidak menentu juga kemungkinan kerusakan pada rangkaian pemancar akibat tegangan balik dari antena. Saat ini banyak digunakan antena batang misalnya pada pesawat radio transistor, pesawat penerima radio mobil, Walky Talky, Handy Talky dan sebagainya.
Cara kerja rangkaian pemancar AM :
Untuk pemancar AM ini berdaya lumayan besar,menggunakan penala ceramic resonator 3,587 mhz,dan dijual juga filter resonator dengan nilai 5,5 mhz,7,7 mhz dan 10,7 mhz.Jarak jangkauan pemancar ini kira-kira 2-4 km. prinsip kerja rangkaian ini adalah:filter resonator/ceramic filter membangkitkan frekuensi sebesar nilai dari filter resonator tsb. frekuensi ini diperkuat oleh transisitor t1.frekuensi ini bisa berubah sehingga dpperlukan c7 sebagai pengatur/penempatan. sinyal suara ditumpangkan lewat audio transformer.frekuensi yang terbangkitkan oleh filter resonator dan t1 diumpankan kepenguat selanjutnya untuk diperkuat sehingga mencapai daya yang diinginkan untuk dioper ke antena. t2 sebagai bufer dan t3 sebagai final power amp
Sinyal input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat pengubah mekanik menjadi getaran-getaran listrik..
2. Penguat audio
Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo tegangan sinyalnya, sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang kuat. Bagian penguat bisa berupa audio amplifier atau hanya preamp dengan penguat akhirnya.
3. Rangkaian osilator
Rangkaian osilator ialah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi menghasilkan getaran tinggi. Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini tinggi karena kalau rendah, getaran listrik ini tidak akan memancar jauh. Osilator yang biasa digunakan pada pemancar adalah osilator RF.
4. Penguat penyangga (Buffer)
Penyangga berfungsi untuk menyekat osilator RF dengan penguat daya, sehingga frekuensi osilator tetap. Selain itu, bagian ini menguatkan juga amplitudo sinyal RF.
5. Modulator
Modulator adalah bagian yang merupakan sinyal audio/sinyal informasi dengan sinyal carrier. Pada pemancar AM, amplitudo sinyal pembawa dibuat berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi.
6. Penguat daya
Penguat daya bertugas menguatkan sinyal termodulsi sebelum dikirimkam ke bagian antena untuk dipancarkan. Jenis penguat yang digunakan ialah penguat daya kelas C. penguat daya kelas C diplih karena kemampuannya menguatkan frekuensi radio (diatas 20KHz). Transistor yang digunakan pada penguat ini adalah transistor daya RF, yang mempunyai karakteristik daya keluaran berkisar antara 1 sampai 75 watt.
7. Power supply
Power supply merupakan sumber tenaga bagi rangkaian pemancar untuk beroperasi. Pada pemancar diperlukan power supply dengan tingkat ripple DC yang rendah. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi dengung.
8. Antena
Antena dalam sebuah pemancar merupakan ujung tombak penyampaian sinyal radio pemancar ke penerima. Jika antena yang digunakan pada suatu pemancar tidak memenuhi spesifikasi yang sesuai, maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai. Selain jangkauan menjadi tidak menentu juga kemungkinan kerusakan pada rangkaian pemancar akibat tegangan balik dari antena. Saat ini banyak digunakan antena batang misalnya pada pesawat radio transistor, pesawat penerima radio mobil, Walky Talky, Handy Talky dan sebagainya.
Cara kerja rangkaian pemancar AM :
Untuk pemancar AM ini berdaya lumayan besar,menggunakan penala ceramic resonator 3,587 mhz,dan dijual juga filter resonator dengan nilai 5,5 mhz,7,7 mhz dan 10,7 mhz.Jarak jangkauan pemancar ini kira-kira 2-4 km. prinsip kerja rangkaian ini adalah:filter resonator/ceramic filter membangkitkan frekuensi sebesar nilai dari filter resonator tsb. frekuensi ini diperkuat oleh transisitor t1.frekuensi ini bisa berubah sehingga dpperlukan c7 sebagai pengatur/penempatan. sinyal suara ditumpangkan lewat audio transformer.frekuensi yang terbangkitkan oleh filter resonator dan t1 diumpankan kepenguat selanjutnya untuk diperkuat sehingga mencapai daya yang diinginkan untuk dioper ke antena. t2 sebagai bufer dan t3 sebagai final power amp
b. Prinsip kerja penerima Radio AM
Radio ini dinamakan AM karena yang
dimodulasi adalah Amplitudonya (Amplitudo Modulasi). Pemerima Radio AM yaitu
radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM.
Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio FM,
sementara kita hanya mempunyai pemerima radio AM, tentunya tidak bisa. Radio
komunikasi am merupakan radio jenis komunikasi yang bekerja pada spectrum
frekuensi high Frekuensi (HF) 3-30 MHz dan jenis modulasi amplitude (AM). Pada
pemancar sinyal informasi ditumpangkan pada sinyal pembawa yang lebih tinggi
frekuensinya dari frekuensi informasi dengan teknik modulasi AM, dan sinyal
hasil modulasi diperkuat dan dipancarkan keudara oleh antenna menjadi gelombang
elektromagnetik.
Pada penerima am berfungsi sebaliknya,
gelombang elektromagnetik diudara diterima oleh antenna penerima, dipilih kanal
oleh bagian penala dan dimodulasikan kembali sehingga hasil sinyal audio saja
yang akan diteruskan dan diperkuat sehingga dapat didengar oleh telinga manusia
melalui loadspeaker.
- Ciri-ciri Radio AM adalah :
- Daya jangkauan gelombangnya jauh/ luas
- Suaranya kurang jernih
- Menggunakan gelombang langit
- Bisa terganggu oleh cuaca
PenguatRF
Penguat Audio
Mixer
PenguatIF
Detektor
OSC
- Fungsi
Masing-masing Blok Penerima AM
- Antena sebagai
penangkap getaran/sinyal gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar
radio yang membawa dan berisikan informasi yang dipancarkan oleh
pemancar..
- Penguat RF
berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi)
yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah
diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.
- Mixer (pencampur)
berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal,
sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
- Osilator Lokal
(Local Osc.) membangkitkan gelombang listrik kontinyu dengan frekuensi
tertentu. Frekuensi oscillator lokal untuk FM berkisar dari 98,7 MHz – 118,7
MHz karena Band Width untuk spektrum frekuensi FM Broadcasting (88 MHz –
108 MHz) + Frekuensi IF FM 10,7 MHz.
- Penguat IF
digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan
ke blok detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal
antara RF dengan Osilator Lokal.
- Detektor
digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan
cara ini, unit detektor memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF
dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).
- Penguat AF digunakan
untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal
audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
- Speaker (pengeras
suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi
AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
a. Radio FM
a. Prinsip kerja pemancar Radio FM
Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran
FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara
relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak
diharapkan Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar
bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur
sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi)
sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang
sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada
bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia
bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada
band siar AM. Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih
sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi
dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang
kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana
dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu
unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang
memiliki fungsi tersendiri, yaitu:
a. FM exciter mengubah sinyal audio
menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
b. Intermediate Power Amplifier (IPA)
dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu
menghandle final stage
c. Power Amplifier di tingkat
akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antenna
d. Catu daya (power supply)
mengubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan
oleh tiap subsistem
e. Transmitter Control System
memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga
mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yangdiinginkan
f. RF lowpass
filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
g. Directional coupler yang
mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena
b. Prinsip kerja penerima Radio FM
Radio ini dinamakan FM karena yang
dimodulasi adalah Frekuensinya (Frequency Modulation). Pemerima Radio FM yaitu
radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar FM.
Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio AM,
sementara kita hanya mempunyai pemerima radio FM, tentunya tidak bisa.
- Ciri-ciri Radio FM adalah :
- Daya jangkauan gelombangnya pendek/ sempit
- Suaranya sangat jernih
- Menggunakan gelombang langsung atau gelombang
bumi
- tidak terganggu oleh cuaca
Selain itu adapun keunggulan lain dari
FM adalah :
- Lebih tahan noise
- Bandwith yang
Lebih Lebar
- Fidelitas Tinggi
- Transmisi Stereo
- Hak komunikasi
Tambahan
Blok
diagram penerima FM mono
OSC
|
Penguat
RF
|
Penguat Audio
|
Mixer
|
Penguat
IF
|
De-
Emphasis
|
AFC
|
Detektor
FM
|
Limiter
|
Fungsi
masing blok penerima FM
- Antena berfungsi
menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang berasal dari antena pemancar.
- Penguat RF
berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum
diteruskan ke blok Mixer (pencampur).
- OSC (Osilator
Lokal) berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi
dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok
Mixer.
- Mixer (pencampur)
Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF
Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate
Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
- Penguat IF
digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan
ke blok limiter.
- Limiter
(pembatas) berfungsi unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah
termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni
(beramplitudo rata).
- Detektor FM
digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal
informasi (Audio).
- De-emphasis
berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi)
yang dikirim oleh pemancar.
- AFC (Automatic
Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi untuk
mengatur frekuensi osilator local secara Otomatis agar tetap stabil.
- Dekoder Stereo
digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada
2 buah penguat AF (FM Stereo).
- Penguat Audio
digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level
sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras
suara.
- Speaker (pengeras
suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi
AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Berikut Cara Kerja Radio FM dan Skema Blok
dari sebuah radio penerima FM stereo superheterodyne dengan
penguat RF tertala :
Blok
Diagram Radio FM
- Cara Kerja Radio
FM :
Rangkaian tingkat penguat RF dan osilator
lokal pada radio penerima FM ditala oleh sebuah kapasitor variabel 3 kolom satu
poros. Pada Radio penerima FM komersial, digunakan bakuan :
Dengan demikian, frekuensi osilator lokal
dapat diubah dari 98,7 MHz sampai 118,7 MHz, sehingga dari Pencampur
menghasilkan suatu frekuensi IF 10,7 MHz. Bagian Penguat IF terdiri dari
beberapa tingkat dengan gain tinggi dimana satu atau beberapa darinya adalah
pembatas amplitudo yang biasanya diatur agar mempunyai suatu ambang permukaan
kira-kira 1 mV pada input tingkat pembatas. Seluruh tingkat di tala sedemikian
rupa dengan frekuensi tengah 10,7 MHz dengan bandwidth 150 kHz.
Diskriminator yang umum digunakan adalah
detektor Reaktif(Quadratur Detector) atau yang lebih dikenal dengan
Diskriminator Fasa yang bergantung juga pada hubungan frekuensi/sudut dari
suatu rangkaian tala. Cara Kerja detektor radio FM jenis ini pada dasarnya
merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya sebanding dengan beda antara
frekuensi acuan dan frekuensi sinyal masuk. Kelebihan dari detektor ini adalah
dalam hal rangkaian tala yang diperlukan yaitu hanya satu saja. AFC (Automatic
Frequency Control). AFC pada Radio Penerima FM adalah untuk menstabilkan
penerimaan. Cara kerja AFC pada radio FM adalah penerapan dari feedback
negatif. Untuk ini diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan
deviasi rata-rata dari frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah
Bandpass IF penerima. Sinyal ini digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah
dioda tala (Varaktor) pada rangkaian osilator untuk menggeser
frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa sinyal
tersebut kembali ke tengah Bandpass IF.
Pada pemancar FM, untuk
mengantisipasi penurunan deviasi frekuensi pemancar akibat dari penurunan
amplitudo sinyal modulasi pada frekuensi tinggi sinyal pemodulasi digunakan
rangkaian pre-emphasis. Cara kerja rangkaian ini akan meningkatkan
dengan 6 dB/Oktaf untuk frekuensi sinyal modulasi di atas 2,1 kHz. Penerapanpre-emphasis pada pemancar FM secara
langsung juga mengakibatkan deviasi frekuensi FM akan lebih lebar pada
nada-nada tinggi audio sinyal pemodulasi (treble). Akibatnya,
pada radio penerima FM,
kebisingan sinyal keluaran yang disebabkan oleh modulasi fasa meningkat
langsung sebanding dengan frekuensi atau dengan 6 bB/Oktaf. Sebuah filter yang
dinamakan jaringan De-emphasis akan memperlemah kebisingan
dengan 6 dB/Oktaf, dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada
sisi keluarannya. Rangkaian de-emphasis secara sederhana dapat
diwujudkan oleh sebuah jaringan RC yang membentuk rangkaian LPF (Low
Pass Filter) dengan frekuensi cut-off = 2,1 kHz.
Pengatur volume dan nada serta sebuah
penguat audio digunakan untuk memperkuat daya sinyal tegangan keluaran dari
rangkaian diskriminator fasa setelah melalui rangkaian de-emphasis.
Cara kerja nya adalah dengan menguatkan arus dan tegangan sinyal audio dari
taraf mili-Watt sedemikian hingga dapat menggetarkan membran Loudspeaaker.
Penguat audio yang digunakan pada radio penerima FM adalah
penguat audio yang memiliki jangkauan frekuensi minimal sampai dengan 15 kHz
sesuai lebar bidang modulasi pemancar FM untuk mendapatkan karakteristik
kualitas Hifi pada reproduksi audio (musik).
ng menggunakan bumi sebagai pentanahan.
- Langkah kerja
1. Melengkapi peralatan dan bahan pratikum yang akan
digunakan ,memeriksa terlebih dahulu peralatan dan memastikan dalam keadaan
bekerja.
- Merakit dan
menginstalasi trainer penerima FM dengan benar.
- Mencari salah
satu siaran yang paling bersih.
- Melakukan
pengukuran pada keluaran dari bagian tuner yang akan menghasilkan IF sebesar
10,7 KHz dan menggambarkan bentuk sinyal dan mencatat pada table.
- Melakukan
pengukuran pada bagian keluaran IF Amplifier, membandingkan sinyal
keluaran sinyal yang masuk pada bagian ini.Apa yang diperkuatkan dan
berapa penguatan pada bagian ini.
Sinyal
input :
Sinyal output :
- Pada bagian FM
Demodulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier dengan sinyal
informasi lakukan pengamatan dan gambarkan bentuk dari keluaran
rangkaian ini
- Pada bagian
terakhir melakukan pengukuran pada bagian audio, brerapa kali penguatan
yang dilakukan pada bagian ini? Dan menggambarkan bentuk sinyal outputnya.
Sinyal output IF
5. Evaluasi dan penugasan
- Pada system
penerima stereo pada bagian mana terjadi pemisahan sinyal kanal suara
stereo,apa nama bagiannya? Lakukan pengukuran untuk masing-masing kanal
pada keluaran tersebut? Gambarkan bentuk kedua sinyal dari
masing-masing bagian
- Buatkan blok
diagram penerima FM stereo sesuai dengan trainer anda?
- Apa fungsi
rangkaian AFC pada penerima FM? Dan jelaskan prinsip kerjanya?
Rangkaian AFC (Automatic Frequency
Control) berfungsi mengontrol
kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini dibutuhkan karena ketidak stabilan
frekuensi lokal osilator menyebabkan penyimpangan penerimaan frekuensi pembawa.
- Kenapa pada
penerima FM kualitas audio lebih bagus dibandingkan dengan penerima AM?
Karena FM menggunakan system stereo yang
akan menghasilkan suara lebih bagus dibandingkan dengan system mono, Gelombang
FM bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita)
yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Frekuensi yang dialokasikan untuk
siaran FM berada diantara 88 – 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini
secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak
diharapkan. Selain itu, Saluran siaran FM standar menduduki lebih dari sepuluh
kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh
struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya
efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding
distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM.
- Jika Δf pemancar
FM sebesar 200 KHz, tentukan banyaknya kanal siaran dari stasiun pemancar
pada spectrum frekuensi FM?
6. Kesimpulan
·
Seperti yang telah diketahui bahwa sistem radio yang kita kenal
ada dua macam, yaitu pemancar (transceiver) dan penerima (receiver). Pemancar
digunakan untuk menampung dan mengolah segala informasi yang dibutuhkan (berupa
musik, komunikasi dan lain-lain) untuk kemudian diubah menjadi gelombang
elektromagnetik dan dipancarkan keudara melalui sistem pemancar (antena).
Penerima berfungsi untuk menerima gelombang yang dipancarkan oleh pemancar
untuk kemudian memilih dan mengubahnya menjadi informasi yang dapat didengar
sesuai dengan suara yang ditangkap oleh sistem penerima.Jadi gelombang radio
adalah sebagai pembawa informasi dari pemancar ke penerima.
·
Gelombang radio Fm memiliki beberapa keunggulan disbanding dengan AM, misalnya lebih tahan noise , Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan
dengan harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa,
memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis.
No comments:
Post a Comment