Sunday, March 9, 2014

Laporan II Praktek Audio Radio- Filter Audio


Laporan II
Praktek Audio Radio

“Filter Audio”



 





Disusun Oleh :

Nama    : Etika Harukma Putri
Nim       : 1206219
Prodi    :Pendidikan Teknik Elektronika



Teknik Elektronika
Universitas Negeri Padang

A. Tujuan

1.    Menyusun rangkaian op – amp sebagai rangkaian filter.
2.    Mempelajari hubungan amplitudo dan fase antara isyarat masukan dan isyarat keluaran sebagai fungsi frekuensi.
3.    Melihat respon frekuensi rangkaian terhadap frekuensi tinggi dan rendah.
B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pratikum kali ini adalah:
Power supplay
AFG
Osiloscope
Multimeter
Kabel Probe x 2
Breadboard
IC LM741 x 1
C 10 nf x 3
R12K x 1
R20K x 2
R6K8 x 1

    C.      Teori Pendukung
Sebuah tapis/ filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat diloloskan disebut pita lolos ( pass band filter ) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti ( stop band filter ). Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut pita lolos rendah ( low pass band  filter = LPF ) sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi ( high pass band filter = HPF ).dapat juga mendesain filter denganpita henti pada frekuensi rendah dan pada frekuensi tinggi. Pada bagian ini akan mempelajari filter lolos rendah dan tinggi dengan menggunakan op – amp dan akan melihat respon frekuensi audio terhadap filter.

 Low Pass Filter

Low Pass Filter memiliki tegangan output konstan dari DC (0Hz), sampai frekuensi Cut-off ditentukan, (ƒc) titik. Titik frekuensi cut-off adalah 0,707 atau-3dB (dB =-20Log Vout / Vin)
dari gain tegangan diizinkan untuk lulus. Rentang frekuensi "di bawah" ini ƒc cut-off point umumnya dikenal sebagai Band Pass sebagai sinyal input diperbolehkan untuk melewati filter.

Rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai Band Stop sebagai sinyal input diblokir atau dihentikan dari melewati. Sebuah rangkaian sederhana untuk low pass  filter dapat dibuat dengan menggunakan sebuah resistor tunggal di seri dengan kapasitornon-terpolarisasi tunggal (atau komponen reaktif tunggal) di sebuah sinyal input Vin,sementara output sinyal Vout diambil dari seluruh kapasitor.Frekuensi cut-off atau-3dB, dapat ditemukan dengan menggunakan rumus, ƒc = 1 / (2πRC).
Sudut fase dari sinyal output pada ƒc dan -45o untuk Low Pass Filter. Keuntungan dari filter atau penyaring dalam hal ini, umumnya dinyatakan dalam Decibel dan merupakan fungsi dari nilai output dibagi dengan nilai input yang sesuai dan diberikan sebagai :
Gain in dB = 20 log Vout/Vin







Pita Lewat                   : Jangkauan frekuensi yang dipancarkan

Pita Stop                      : Jangkauan frekuensi yang diperlemah.

Frekuensi cutoff (fc) : disebut frekuensi 0.707, frekuensi 3-dB, frekuensi pojok, atau    frekuensiputus

High Pass Filter

            High Pass Filter (HPF) adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi serta meredamatau menahan frekuensi rendah. Bentuk respon HPF seperti memperlemah tegangan keluaranuntuk semua frekuensi di bawah frekuensi cutoff fc. Di atas fc, besarnya tegangan keluarantetap.Filter High Pass adalah lawan yang tepat untuk low pass filter. Filter ini memiliki teganganoutput dari DC (0Hz), sampai ke titik cut-off tertentu (ƒc) frekuensi. Titik cut-off frekuensirendah adalah 70,7% atau-3dB (dB =-20Log Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lulus. Rentang frekuensi "di bawah" ini pointƒc cut -off umumnya dikenal sebagai BandBerhenti sementara rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai BandPass. Frekuensi cut-off atau -3dB titik, dapat ditemukan dengan menggunakan rumus, ƒc= 1 / (2πRC). Sudut fase dari sinyal output pada ƒc adalah +45 o. Umumnya, penyaring bernilai tinggi kurang distorsi dari pass filter setara rendah

  Garis penuh adalah kurva idealnya, sedangkan kurva putus-putus menunjukkan bagaimana filter-filter high pass yang praktis menyimpang dari ideal. High Pass Filter yaitu ditunjukkan gambar di bawah ini :




 D. Langkah Kerja





Gambar Rangkaian Low Pass  Filter


1.    Menyusun rangkaian op – amp filter lolos rendah seperti terlihat pada gambar 1. Dan filter lolos tinggi seperti terlihat pada gambar 2. Pencatu daya LM741 dibuat dengan memasang dua baterai atau sumber DC variabel ( tegangan CT 9 Volt ).


2.    Rangkaian filter lolos rendah pada gambar 1 akan menghasilkan frekuensi 3 dB mengikuti F3dB  = 1/2 phiRC. Dengan menggunakan harga C = 0,01 uF dan harga R = 22 k��, dapat memprediksi frekuensi 3 dB rangkaian tersebut sebesar F3dB  = …………………………Hz.
3.    Besarnya penguatan filter ini ditentukan oleh pemasangan resistor R1  dan R2 dimana AV = Vo / Vi = 1 + R2 / R1. Dengan memasang R1 = 12 k�� dan R2 = 6,8 k��, kita dapat penguatan sebesar AV = …………………………………..
4.    Dimana menggunakan AFG, atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1 kHz dengan amplitude 200 mVp – p. hubungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan isyarat keluaran ke Ch.2. pembacaan pada osiloskop adalah  Vi = ………….Vp – p,  Vo = …………………Vp – p. V A =………………………………
Beda fase antara isyarat masukan dan keluaran ϕ =…………………o. tampilkan isyarat masukan dan keluaran yang ada pad osiloskop adalah ( buat satu gelombang saja ) :


1                           Low Pass Filter
 





Ch. 1 (isyarat masukan)
Time/div = 2,50 ms
Volt/div = 100 mv
Vi =  Vp-p
Ch.2 (isyarat masukan)
Time/div = 1.5 ms
Volt/div = 100 mv
V1.2 Vp-p
beda fase = 80o


5.    Beberapa frekuensi lain dan melengkapi tabel


No
Frekuensi Masukan (Hz)
Vi
(vp-p)
Vo
(vp-p)
Vo/vi
phasa
Gambar
1
100
200 mV
280 mV
1,4
10o





2
300
200 mV
280 mV
1,4
20





3
500
180 mV
240 mV
1,3
30





4
700
180 mV
240 mV
1,3
80





5
800
180 mV

150 mV
0,8
 85o



6
900
200 mV
150 mV
0,75
90





7
1000
200 mV
150 mV
0,75
95



8
1100
200 mV
150 mV
0,75



100o

9
1200
200 mV
140 mV
0,7
105

 

10
2000
200 mV
60 mV
0,3
150◦

 

11
3000
200 mV
30 mV
0,15
160◦

 

12
10000
200 mV
5 mV
0,025
180

 



High Pass Filter



Ch.1 (isyarat masukan)                   
Time/div=2ms                               
Volt/div=2Vp-p                                                                
 Vi=7 Vp-p                      


Ch.2(isyarat keluaran)
Time/div=2ms
Volt/div=0,2 Vp-p
Vo=0,14 Vp-p
Beda fasanya adalah θ = 270o
 
Beberapa frekuensi lainnya


NO
Frekuensi
masukan
Vi
Vo
Vo/Vi
        θ(o)
Gambar
1
100
18 Vp-p
0,4 Vp-p
0,22
10o


2
300
18 Vp-p
2 Vp-p
0,11
180o


3
500
18 Vp-p
10 Vp-p
0,56
36o


4
700
18 Vp-p
16 Vp-p
0,89
800


5
900
18 Vp-p
16 Vp-p
0,89
900


6
1.100
18 Vp-p
16 Vp-p
0,89
950


7
1.200
18 Vp-p
15 Vp-p
0,83
1050


8
2.000
18 Vp-p
15 Vp-p
0,83
1500


9
3.000
18 Vp-p
16 Vp-p
0,89
1600


10
10.000
18 Vp-p
16 Vp-p
0,89
180o




 E.  Analisa Rangkaian
 
Low Pass  Filter

                           F3db =1/2.(22/7)RC
       = ½.(3,14).22000 ohm.0,1.10-3 Farat
       =34,54 Hz
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai F3db sebesar 34,54 Hz
AV = VO/ V1 = 1 + R2/R1
       = 1 + 6,8 k ohm/12 k ohm
       = 1,567
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai AV sebesar 1,567
  
High Pass Filter



Frekuensi kerja rangkaian High Pass filter(HPF)menurut teori:
        HPF=1/2πRC
      =1/2.3,14.500Ω.1µF
      =1/6,28.5.102.10-6
      =1/31,4.10-4
      =104/31,4
      =318,47 Hz
Frekuensi kerja rangkaian High Pass Filter(HPF) menurut pengukuran:
         HPF=300 Hz
 


Langkah 3: Besarnya penguatan filter ini ditentukan oleh pemasangan resistor R1 danR2 dimana AV = Vo / Vi = 1 + R2 / R1. Dengan memasang R1 = 12 kΩ dan R2 = 6,8 KΩ,kita dapat penguatan sebesar AV = .........................
AV =  = 1 +                   R1 = 12 KΩ                R2 = 6,8 KΩ
AV  = 1 +
AV  = 1 +
AV = 1,56 dB
Langkah 4: Dengan menggunakan AFG,atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1kHz dengan am plitudo 2 Vp – p.gabungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan isyarat keluaran ke Ch.2. pembacaan pada osiloskop adalah VI = 7 Vp – p,Vo = 0,14 Vp – p.AV =
AV = 20 log 10 ( )
AV = 20 log 10  ( )
AV = 20 log 10.0,02
AV = 0,4 dB

 
G. KESIMPULAN


     

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc).yang artinya semakin besar frekuensi input maka sinyal output akan  semakin kecil/menjauhi sinyal input. Semakin besar nilai input semakin kecil pula penguatannya.
High Pass Filter adalah suatu rangkaian yang melewatkan frekuensi tinggi dan menghentikan frekuensi rendah.





No comments:

Post a Comment